Tandur, Istilah Pertanian Petani Gunungkidul

Tandur memiliki arti dasar menanam. Dalam istilah pertanian di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, musim tandur mengacu pada masa menanam padi, di awal Mangsa Kelima.
Pada masa musim tandur, hampir seluruh petani lahan tadah hujan bersegera menanam padi, karena keterlambatan bisa berakibat gagal panen. Penanaman sawah di lahan tadah hujan berbeda dengan penanaman padi di sawah lahan basah.
Di lahan tadah hujan, padi ditanam masih berupa gabah yang disebar di tanah setelah sebelumnya dilalahi dengan dicangkuli atau dibajak dengan sapi atau traktor. Setelah gabah disebar, kemudian tanah ditutup dengan garu.
Sementara penanaman padi di lahan basah dimulai dengan persemaian. Setelah berusia sekitar 2 minggu, bibit padi atau uritan, baru ditanam di lahan, dan ini biasanya dilakukan oleh ibu-ibu secara berkelompok dan bergilir.
Tandur juga sering diakronimkan dengan tanam mundur, yang merupakan suatu cara dalam menanam padi di sawah lahan basah atau sawah irigasi dengan cara mundur agar tanaman menjadi rapi dan teratur. Kabupaten Gunungkidul memiliki lahan subur dan maupun lahan kurang subur, dan sebagian besar warga bekerja di sektor pertanian.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *