Kapanewon Rongkop Gencarkan Gerdu Obama

Tingginya angka kematian ibu (AKI ) dan angka kematian bayi (AKB) menjadi perhatian serius Pemrintah Kapanewon Rongkop. Sebagai upaya pencegahan, kualitas pelayanan maternal ditingkatkan melalui Gerakan Terpadu, Ora Ono Ibu Lan Bayi Mati atau Gerdu Obbama.

Panewu Rongkop Aris Pambudi mengatakan, gerakan terpadu ini muncul dari kasus AKB diwilayahnya. Berdasarkan data dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ada dua kasus kematian ibu dan 11 kematian bayi.

Gerakan Gerdu Obama merupakan inovasi untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di wilayah UPT Puskemas Rongkop.“Tidak hanya menekan AKI dan AKB tapi progam ini kita harapkan dapat menekan angka stunting di wilayah Rongkop,” Aris Pamudi kemarin (11/11).

Dikatakan, stunting masih menjadi perhatian serius. Berdasarkan data Puskemas 2022 dari 1.281 bayi, 242 di antaranya atau 18,81 persen mengalami stunting. Jumlah tahun ini meningkat jika dibandingkan dengan 2021 hanya 18,40 persen.“Termasuk pengecekan anemia pada ibu hamil. Dari data104 ibu hamil 54 di antarnya anemia. Ini juga menjadi perhatian kami,” ujarnya.

Menurut dia, Gerakan Terpadu, Ora Ono Ibu Lan Bayi Mati dilakukan dengan pemeriksaan ibu hamil sesuai standar 10T, peningkatan pelayanan ANC Terpadu bahkan perbaikan gizi ibu hamil.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menyambut baik dan mendukung penuh program Gerdu Obbama karena menjadi salah satu upaya pencegahan dalam menurunkan risiko kematian ibu dan bayi.“Berkesinambungan, menentukan intervensi dan pembinaan untuk masing-masing pihak memang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam pembahasan kasus ini,” kata Sunaryanta. 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *