Gerbang investasi di Kabupaten Gunungkidul beberapa tahun terakhir terbuka lebar, berbagai bidang usaha mulai dikembangkan di Bumi Handayani ini. Sebagai contohnya saja bidang properti yang juga banyak peminatnya baik dari sisi pengembang maupun konsumen pencari hunian ciamik dan cocok di kantong. Sekitar10 tahun terakhir, perumahan banyak di kembangkan di beberapa daerah, tak hanya di kawasan kota saja melainkan kawasan pinggiran dan perbatasan mulai dibidik oleh pemilik modal.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber, jika di awal dulu hanya wilayah kota Wonosari yang dibidik untuk pengembangan perumahan saat ini sudah mulai meluas ke beberapa wilayah atau kapanewon dengan lokasi strategis. Ada beberapa kapanewon yang sekarang ini mulai ramai untuk dibangun sebuah kawasan perumahan diantaranya Kapanewon Wonosari, Semanu, Karangmojo, Playen, Semin, dan Patuk.
Lokasi-lokasi ini dibidik karena lokasinya yang strategis dan memiliki keunggulan tersendiri. Perumahan di kawasan kota Wonosari sendiri memiliki keunggulan yang mana dekat dengan pusat kota, pusat pemerintahan, akses kesehatan dan akses lalu lintas yang mudah. Sedangkan di Kapanewon Semanu, sebagaimana dalam RTRW merupakan kawasan Industri, dimana banyak pabrik dan yang baru ini adanya Universitas Negeri Yogyakarta yang berdiri sehingga sangat menguntungkan dan strategis dengan pusat pendidikan. Selain menyambut atau menyiapkan pelaku industri bisa, masyarakat umum, juga bidikan pasarnya bisa untuk mahasiswa dari luar daerah.
Kawasan lainnya pun juga memiliki keunggulan yang lain, misalnya daerah perbatasan dibidik menyediakan hunian yang mudah untuk diakses oleh penduduk di dua wilayah. Selain itu, harga tanah dan operasionalnya cenderung tidak terlalu tinggi. Namun demikian, akses yang disediakan juga sangatlah mudah dan dekat dengan lokasi-lokasi tertentu.
Seiring dengan terbukanya gerbang investasi,pemerintah Kabupaten Gunungkidul memiliki komitmen yang besar dalam memberikan pelayanan maksimal dan proses perizinan yang mudah. Sejumlah terobosan digagas oleh organisasi perangkat daerah untuk memudahkan investor dalam mendapatkan pelayanan yang optimal. Mulai dari penyesuaian dengan peraturan baru hingga pelayanan berbasis online dengan menggunakan teknologi yang sekarang juga berkembang sangat pesat.
Kesiapan pemerintah dalam menyambut iklim investasi yang semakin luar biasa ini ditunjukkan dengan dilakukannya review serta revisi RTRW yang sudah mendapatkan rekomendasi dari Gubernur DIY serta saat ini masih berproses di pemerintah pusat. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan kondisi di lapangan dan perkembangan daerah yang menuntut untuk berubah, berkembang menjadi daerah maju.
Langkah tersebut sejalan dengan visi misi bupati Gunungkidul, Sunaryanta yaitu berkaitan dengan Investasi, Pariwisata, dan Ekonomi Kemasyarakatan. Pembangunan perumahan yang semakin bergeliat tentunya akan sangat menguntungkan bagi pemilik lahan, pengembang, dan konsumen. Dimana masyarakat lokal akan mendapatkan ganti rugi atas penjualan tanah dengan harga yang setiap tahunnya atau bahkan dalam hitungan bulan dapat naik drastis sesuai dengan pasaran.
Kendati pemerintah welcome dengan kegiatan investasi dalam hal ini perumahan, namun para investor tidak boleh lupa dengan kewajiban mematuhi peraturan yang berlaku. Pemerintah juga memegang teguh kawasan-kawasan yang sekiranya tidak diperkenankan untuk kegiatan investasi ataupun lainnya. Pembangunan perumahan sendiri juga harus memperhatikan akan keberadaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LCP2B) yang ada di Gunungkidul. Data yang ada luasan wilayah Gunungkidul adalah 46,63 persen dari luas DIY atau 148.536 hektare, dimana untuk luasan LP2B yaitu 21.541,01 hektare dan LCP2B seluas 651,59 hektar.
Artinya dari luasan lahan yang disebutkan tersebut dikhususkan untuk pertanian di Gunungkidul dan tidak diperkenankan untuk kegiatan-kegiatan lainnya termasuk alih fungsi lahan untuk pembangunan perumahan.
Salah seorang pemilik Perusahaan Perumahan PT Sudibyo Timbul Sukses di Kabupaten Gunungkidul yang sukses dalam bidang properties adalah Timbul Suryanto. Belakangan ini memang untuk investasi dalam hal perumahan sedang bergeliat. Banyak pemilik modal yang menanamkan saham mereka untuk pengembangan ini, adapun persaingan yang sangat ketat ini justru menjadikan hal yang positif yaitu berkaitan dengan kualitas.
Setiap perusahaan berusaha memberikan pelayanan dan memberikan kualitas yang berbeda-beda serta mengikuti pasaran. Dengan semakin bergeliatnya bidang property ini akan berdampak sangat baik di sisi perekonomian masyarakat mulai dari menyediakan lowongan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja, penjualan bahan material dan lainnya. Jika dilihat selama ini, pengembang sendiri justru bukan dari warga local namun dari luar Gunungkidul.
Pendapatan pajak mulai dari pajak jual beli hingga retribusi Perizinan Mendirikan Bangunan (PBG) dan lainnya akan meningkat. Dari pengembang memiliki komitmen kuat untuk turut membangun Gunungkidul yang lebih maju dan ramah investasi ini.