Harga Tanah Masih Miring, Kawasan Pinggiran Mulai Diserbu Pengembang Perumahan

Pertumbuhan perumahan bersubsidi dan non subsidi di Kabupaten Gunungkidul
saat ini terus tumbuh subur. Sejumlah kapanewon menjadi bidikan para pengembang untuk memberikan
hunian berkonsep perumahan bagi masyarakat. Yang cukup menarik, selain kawasan perkotaan, saat ini
para pengembang mulai membidik kawasan perbatasan.

Adapun wilayah yang menjadi bidikan pengembang properti di Kabupaten Gunungkidul diantaranya
Kapanewon Wonosari, Semanu, Karangmojo, Playen, Semin, dan Patuk. Lokasi-lokasi ini dibidik karena
dinilai strategis dan memiliki keunggulan tersendiri. Perumahan di kawasan kota Wonosari misalnya
memiliki keunggulan yang mana dekat dengan pusat kota, pusat pemerintahan, akses kesehatan dan akses
lalu lintas yang mudah.

Sedangkan di Kapanewon Semanu, merupakan kawasan Industri, dimana banyak pabrik dan yang baru ini
adanya Universitas Negeri Yogyakarta sehingga sangat menguntungkan. Kawasan lainnya pun juga
memiliki keunggulan yang tak kalah menarik sebagai bahan pertimbangan para pengembang properti
untuk menyediakan hunian yang cocok dikatong, daerah perbatasan seperti Semin dan Patuk misalnya
hunian yang disediakan mudah untuk diakses oleh penduduk di dua wilayah. Selain itu, harga tanah dan
operasionalnya cenderung tidak terlalu tinggi. Namun demikian, akses yang disediakan juga sangatlah
mudah dan dekat dengan lokasi-lokasi tertentu.

Diakui oleh sejumlah pihak, sejak beberapa tahun terakhir pembangunan perumahan di Gunungkidul
memang pertumbuhannya sangat pesat. Pemerintah dan pengusaha properti berusaha semaksimal
mungkin dalam penyediaan perumahan bersubsidi bagi masyarakat.

Pemilik Perusahaan Perumahan PT Sudibyo Timbul Sukses di Kabupaten Gunungkidul, Timbul Suryanto
mengatakan sekitar 5 tahun terakhir memang perkembangan pembangunan perumahan subsidi maupun
non subsidi berkembang begitu pesat. Ia sebagai pengembang, tidak hanya membidik wilayah kota saja
melainkan di Kapanewon Patuk pun juga menjadi titik dikembangkannya perumahan untuk masyarakat.

Ekspansi besar yang dilakukan perusahaannya ini lantaran perkiraan bahwa saat ini, investasi dalam hal
properti memang sedang bergeliat. Banyak pemilik modal yang menanamkan saham mereka untuk
pengembangan ini. Ia tak memungkiri bahwa saat ini persaingan antar perusahaan memang sangat ketat.
Namun hal inilah yang justru menjadi sebuah pemacu bagi pihaknya untuk memberikan semua yang
terbaik.

“Dengan semakin bergeliatnya bidang property ini akan berdampak sangat baik di sisi perekonomian
masyarakat mulai dari menyediakan lowongan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja, penjualan bahan
material dan lainnya,” ucap Timbul Suryanto.
Pendapatan pajak mulai dari pajak jual beli hingga retribusi Perizinan Mendirikan Bangunan (PBG)  dan
lainnya akan meningkat. Dari pengembang memiliki komitmen kuat untuk turut membangun
Gunungkidul yang lebih maju dan ramah investasi ini.

Sementara itu, beberapa waktu lalu Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan pemerintah membuka
lebar pintu investasi di Kabupaten Gunungkidul. Ia mengakui jika belakangan investor yang masuk
mayoritas di sektor pariwisata yang berkaitan dengan akomodasi, disusul dengan properti dan beberapa
sektor lainnya. Pemerintah juga memiliki komitmen yang kuat untuk memberikan kemudahan bagi para
pemilik modal yang hendak masuk dan berkontribusi dalam pembangunan dan memajukan Bumi
Handayani.

“Pemerintah berupaya memberikan kemudahan dalam pengurusan perizinan, namun pemilik modal juga
harus konsisten dan komitmen memenuhi persyaratan yang ada,” terang Sunaryanta.

Review RTRW yang dilakukan oleh pemerintah belum lama ini merupakan salah satu tindakan untuk
penyesuaian kondisi daerah dan tentunya memudahkan investor masuk untuk menanamkan saham atau
modal mereka di Gunungkidul.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *