Gunungkidul Segera Miliki Sentra Pathilo di Krakal

Kabupaten Gunungkidul merupakan dengan wilayah terluas di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan
mayoritas mata pencaharian warganya sebagai petani. Komoditas yang banyak diproduksi oleh
petani Gunungkidul adalah ketela, bahkan daerah ini dijuluki sebagai sentra ketela DIY. Potensi yang
luar biasa ini belumlah digarap secara optimal oleh masyarakat maupun pemerintah.

Sebenarnya, ketela yang dihasilkan dapat diolah beragam makanan khas Gunungkidul, misalnya saja
Pathilo yang sudah banyak diketahui masyarakat. Meski telah dikenal hingga luar daerah akan tetapi
usaha pathilo ini belum maksimal pula dalam produksi dan pemasarannya. Pemerintah kemudian
hadir di tengah masyarakat untuk mengoptimalkan produksi serta pemasaran olahan khas Bumi
Handayani tersebut.

Belum lama ini Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dibawah kepemimpinan Sunaryanta menggagas
pembangunan sentra produksi pathilo di Kawasan Pantai Krakal, Kalurahan Kemadang, Kapanewon
Tanjungsari. Program tersebut dalam rangka meningkatkan nilai jual ketela. Sebab nilai jual ketela di
Gunungkidul sangatlah rendah, hanya sekitar Rp 1.000 sampai Rp 1.500 rupiah per kilo ketela basah
dan untuk ketela kering atau gaplek Rp 2.000 sampai Rp 2.500 per kilogramnya.

Pemerintah sendiri merencanakan Sentra Produksi Pathilo tersebut akan dikonsep layaknya Taman
Teknologo Pertanian di kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Kapanewon Patuk yang
meprodusksi coklat. Dengan begitu, sentra ini nantinya akan melakukan produksi berbasis
pemberdayaan masyarakat sekitar dan hasil pertanian sekitar.

Kemudian produk yang dihasilkan akan dipasarkan ke wisatawan yang masuk ke Gunungkidul
khususnya di pantai selatan. Pemkab tidak berdiri sendiri, melainkan untuk pembangunan sentra itu
bekerjasama dengan pemerintah pusat. Berkas pembangunan telah diserahkan dan sudah
mendapatkan lampu hijau yang mana tinggal pencairan anggaran serta eksekusi pembangunan saja
yang direncakan akan dimulai pada akhir triwulan pertama atau awal triwulan kedua tahun 2022.

Kementerian Perdagangan akan mengucurkan anggaran sebesar 4,6 miliar rupiah untuk mega
proyek di pesisir selatan tersebut. Harapannya produk lokal Gunungkidul semakin eksis dipasaran
dan sebagai bentuk dukungan akan pariwisata yang kian moncer ini.

Kawasan Pantai Krakal ini beberapa waktu lalu juga diusulkan dibangun Paaar Tematik yang juga
diharapkan dapat mengakses dana dari pemerintah pusat hingga puluhan miliar rupiah. Pasar
tematik ini digadang-gadang sebagai salah satu tempat untuk menampun produk UMKM warga
Gunungkidul, sehingga dapat menjadi pilihan tempat membeli oleh-oleh setelah berwisata di Pantai
Selatan.

Sebenarnya program tersebut merupakan salah satu dari banyaknya program yang digagas oleh
pemerintah. Sebab sejak tahun 2016 silam hingga pemerintah telah melakukan pengembangan dan
penantaan bertahap. Anggaran yang telah dikucurkan sebesar 11,7 miliar lebih mulai dari
pembangunan terminal Krakal, kios-kios pedagang dan sarana prasarana lainnya.

Pariwisata Kabupaten Gunungkidul selama ini bergeliat begitu pesat. Perlu adanya penyeimbang
baik sarana, kesiapan warganya, dan produk yang disediakan masyarakat. Dengan begitu, cita cita
menjadi daerah tujuan wisatawan lokal hingga manca negara akan lebih mudah digapai seiring
dengan berkembangnya waktu dan kesiapan daerah dari berbagai segi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *