Kebanyakan pantai di Kabupaten Gunungkidul memiliki ombak yang cenderung besar dan berbahaya, sehingga membuat wisatawan hanya bisa bermain di pinggiran pantai sembari menikmati pemandangan. Namun hal ini berbeda dengan Pantai Sadranan yang menawarkan keindahan bawah laut yang dapat dinikmati dengan cara bersnorkeling.
Pantai Sadranan terletak di Padukuhan Pulegundes II, Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Tepus. Sejak tahun 2013 pantai tersebut sudah terkenal sebagai obyek wisata snorkeling yang menyajikan pesona bawah laut yang kerap memuat ketagihan wisatawan.
Hal yang membuat Pantai Sadranan bisa digunakan sebagai obyek snorkeling karena adanya pemecah ombak alami yang terdiri atas barisan karang dibawah laut. Hal tersebut membuat Pantai Sadranan memiliki ombak yang tidak terlalu besar dan cukup aman untuk digunakan bersnorkeling.
Kalau untuk keaman di sini aman. Karena di sana (tengah laut) itu ada pembatas/pemecah nya dari karang alami. Jadi ombaknya cuma sampai situ, terus arus bawahnya nariknya ke arah Timur nggak ke Selatan. Sudah ada banyak (yang menyewakan alat) kalau di sini, sekitar 20-an lebih lapak. Untuk pemandunya sendiri setiap lapak paling nggak ada 2 pemandu,” terang Heru, salah satu pemandu snorkeling Pantai Sadranan, Sabtu (29/10/2022).
Heru menambahkan, apabila pengunjung ingin bersnorkeling di pantai sadranan, mereka hanya cukup merogoh kocek yang terbilang murah. Untuk menyewa peralatan yang terdiri atas kacamata selam, pelampung dan sepatu karet hanya dibanderol dengan harga Rp 25 ribu.
Sedangkan bila ingin berfoto demi mengabadikan momen menikmati indahnya barisan batuan karang dengan dikelilingi ikan-ikan kecil, pengunjung hanya perlu menambah Rp 10 ribu.
Namun dirinya mengakui bahwa untuk sekarang jumlah pengunjung sedang mengalami penurunan yang disebabkan datangnya musim penghujan, sehingga menghambat aktivitas bersnorkeling.
Biasanya ramai memang Sabtu-Minggu sama tanggal merah. Kalau harian jarang ramai. Sekarang ini nggak tentu, kadang dapet kadang juga nggak. Perhari paling cuma 4 orang kalau hari biasa, kalau ramai bisa 20 orang lebih. Tapi sekarang agak sepi ditambah lagi sekarang musim hujan airnya jadi agak keruh,” keluhnya.