Kapanewon Ponjong menjadi salah satu wilayah yang berperan penting dalam perjalanan panjang sejarah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ya, menurut catatan sejarah, sebelum pindah ke Kota Wonosari, Kapanewon Ponjong dulunya pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Gunungkidul. Hal ini yang kemudian membuat beberapa wilayah di Ponjong masih banyak ditemui bangunan-bangunan tua peninggalan masa lalu, salah satunya adalah Tugu Jumenengan.
Di Kapanewon Ponjong, setidaknya ada tiga Tugu Jumenengan yang saat ini masih berdiri kokoh. Yakni di pertigaan Pasar Ponjong, Padukuhan Kerjo I, dan di Padukuhan Kerjo II, Kalurahan Genjahan atau sebelah barat Proliman Ponjong. Dari ketiga tugu tersebut, tugu yang ada di sebelah barat Proliman Ponjong yang pertama kali dibangun dan sampai saat ini bentuknya masih asli atau belum dilakukan pemugaran.
Tugu Jumenengan adalah tugu ‘pengetan‘ (peringatan) yang dibangun di Gunungkidul sebagai tanda sejarah saat penobatan Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Pangeran yang mempunyai nama kecil Gusti Raden Mas Dorodjatun ini naik tahta menjadi raja di Kasultanan Yogyakarta.