Telaga yang berada di Padukuhan Namberan, Kalurahan Karangasem, Paliyan, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, keberadaannya pada posisi yang sekarang ternyata bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, telah terjadi perpindahan sebanyak dua kali sebelum akhirnya yang ketiga kalinya atau yang terakhir seperti saat ini berada di sebelah barat ruas jalan Paliyan-Saptosari.
Sesuai cerita turun temurun posisi telaga pertama berada di ujung arah timur laut padukuhan itu. Berada pada posisi tersebut terjadi sekitar Tahun 1943. Lantas, diduga karena proses geologi sekitar Tahun 1957 posisinya pindah di sebelah utara Padukuhan Namberan.
Akhirnya mulai sekitar Tahun 1962 hingga saat ini berada pada posisi yang sekarang. Keberadaannya sejak dahulu dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat sebagai tempat mandi dan kadangkala juga mencuci pakaian terutama saat musim kemarau.
Sejak Tahun 2000, oleh karang taruna setempat, telaga tersebut dimanfaatkan sebagai tempat pemancingan. Pada tahun 2011 pengelolaan usaha pemancingan ditangani okeh kelompok perikanan di wilayah itu.
Di dalam upaya mejaga lingkungan, masyarakat masih melakukan tradisi kenduri warisan nenek moyang. Prosesi dilaksanakan di pinggir telaga setiap tahun sekali menjelang musim penghujan tiap hari pasaran Rabu Pon.