Seni Tradisional Gejog Lesung Gunungkidul

Salah satu kesenian musik tradisional di Gunungkidul bernama Gejog Lesung. Kesenian tersebut berupa permainan musik yang memanfaatkan alat penumbuk padi tradisional berupa lesung.
Awalnya, bermula dari kebiasaan ibu-ibu saat menumbuk padi. Alu sebagai penumbuk dipukulkan pada lesung membuat irama tertentu sehingga menimbulkan nada yang menarik. Perpaduan suara ini kemudian disebut Gejog Lesung. Gejog berarti menumbuk atau memukul. Adapun Lesung merupakan wadah atau tempat menumbuk padi.
Dalam acara pementasan seni, Gejog Lesung dimainkan oleh ibu-ibu secara berkelompok yang berjumlah 12 orang.
Enam orang menjadi penabuh dan lainnya menjadi wiraswara/penyanyi. Para wiraswara bernyanyi berlenggak lenggok sambil menari dan membawa tambir.
Lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu-lagu tradisional seperti lumbung pari, gundul-gundul pacul dan lagu-lagu daerah lainnya.
Sebagian besar desa di Gunungkidul memiliki kelompok seni Gejog lesung. Umumnya dipentaskan dalam festival atau saat perayaan tradisi Rasulan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *