Mengenal Hutan Wanagama

Hutan Wanagama di Gunungkidul merupakan hutan yang mulai dirintis pada tahun 1964 oleh Prof Umi Hani’in Suseno, salah satu akademisi Universitas Gajah Mada bersama Bupati Ir. Darmakum Darmokusumo.
Wanagama nama yang berasal dari kata wana – alas atau hutan dan gama akronim dari Gadjah Mada. Wanagama merupakan sebuah kawasan hutan lindung seluas 600 hektar di wilayah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Luas Wanagama meliputi empat desa di dua kapanewon yang berbeda, yakni Kapanewon Patuk dan Playen. Langkah yang telah dirintis oleh Prof Umi ini mendapat sambutan positif berbagai pihak, khususnya pemerintah Kabupaten Gunungkidul sehingga kini lahannya menjadi seluas 600 hektar.
Kawasan ini mempunyai koleksi lebih dari 550 jenis tanaman hutan. Di dalamnya terdapat pula beragam jenis binatang unggas, kera, serta binatang reptilia khas penghuni hutan. Di sini dibangun pula gedung serbaguna yang bisa dimanfaatkan sebagai ruang kuliah maupun berbagai acara lainnya.
Jenis pohon cukup banyak, diantaranya pohon akasia, pohon yang banyak digunakan dalam industri kertas. Pohon kayu putih, sebagai bahan dasar pembuatan minyak kayu putih, pohon pinus yang biasanya dijumpai di Sumatera, pohon eboni yang berasal dari Sulawesi, pohon murbei, pohon wangi dan pohon jati.
Di dalam kawasan hutan Wanagama terdapat sebuah pendopo yang bisa digunakan untuk berbagai acara dan sebagai tempat peristirahatan para wisatawan atau pengunjung. Terdapat juga tempat perkemahan dengan sarana pendukung yang cukup lengkap seperti air yang bersih untuk MCK, listrik dan keamanan yang terjamin.
Hutan lindung dialiri tiga sungai (Kali Oya, Kali Sendang Ayu dan Kali Banyu Tibo). Sungai tersebut menyuplai kebutuhan air bagi penghuni kawasan hutan lindung yang juga berfungsi sebagai hutan wisata. Hutan Wanagama, sebuah kawasan yang mencerminkan bentuk kepedulian kepada alam, fasilitas wisata dan penunjang ekonomi masyarakat sekitar.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *