Kuliner ‘Cangkemu’ dan ‘Balung Kethek’

Ada kuliner dengan nama aneh di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Namanya Cangkemu dan Balung Kethek. Olahan berbahan baku lokal tersebut disediakan oleh Desa Wisata Kemuning di Kalurahan Bunder, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul.
Desa Wisata Kemuning ini cukup nyentrik. Cangkemu berasal dari bahasa Jawa yang berarti Mulutmu. Sementara Balung Kethek dalam Bahasa Indonesia berarti Tulang Kera.
Cangkemu berupa olahan minuman. Sementara Balung Kethek berupa camilan khas Gunungkidul.
Cangkemu merupakan akronim dari Secang Kemuning. Produknya berupa Bahan Wedang Secang siap seduh dalam kemasan. Sementara Balung Kethek berupa keripik atau kerecek manggleng berbahan ketela pohon. Karena hasil olahannya mirip tulang kera maka disebutlah Balung kethek.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *