Mitos Jembatan Jirak yang Angker

Berada di Kalurahan Semanu, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jembatan Jirak menghubungkan Kecamatan Semanu dengan ibukota Wonosari.
Jembatan ini membentang di atas sungai Jirak. Uniknya, masyarakat di sekitar jembatan Jirak sering menghubung-hubungkan kejadian kecelakaan di Jembatan Jirak ini dengan makhluk halus yang tinggal di jembatan ini.
Konon, istilah jirak berasal dari para wali yang tengah melakukan perjalanan syiar agama Islam singgah di tepi sungai ini dan untuk melepas lelah mereka bermain jirak. Sebagai pengingat, maka sungai itu dinamakan Sungai Jirak.
Jembatan Jirak telah dibangun Belanda sekitar abad 17 menggunakan kayu, tetapi setiap musim penghujan jembatan itu sering hanyut terbawa banjir. Pada masa Orde Baru, dibangun menjadi jembatan beton yang kokoh.
Mitos paling menarik dari Jembatan Jirak ini adalah larangan pengantin baru yang belum genap 40 hari melewati jembatan ini. Alkisah, tahun 1929 sepasang pengantin baru hilang di Jembatan Jirak konon berubah menjadi batu. Sayangnya batu yang bernama watu manten sekarang sudah hilang.
Banyak masyarakat yang yakin dan menghindari jembatan jirak manakala mereka merupakan pengantin baru. Sebagian takut, lantas sebagian yang lain karena menurut saja sama orang tua yang mewanti-wanti soal mitos tersebut.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *