Gunungan disebut juga kayon atau kekayon, diantaranya merupakan salah satu bagian dalam pertunjukan wayang. la berfungsi sebagaimana pendapa tempat pisowanan agung para punggawa praja.
Gunungan juga disering digunakan sebagai tanda pergantian adegan dan fungsi estetis lainnya. Dalam pertunjukan wayang ala Gunungkidul, gunungan memegang peranan sentral.
Bentuk gunungan dapat dilihat secara terstruktur menjadi tiga bagian. Diantarnya bagian puncak, bagian tengah dan bagian paling bawah yang biasa disebut palemahan (tanah/bumi).
Bagian puncak berbentuk meruncing ke atas yang dimulai dari bagian tengah yang disebut genukan (yang menyembul) dan lengkeh (yang berupa ceruk), pada bagian bawah tipis dan rata. Dalam beberapa gunungan ini pada bagian bawah ini kadang hanya digambarkan di bagian tengahnya saja.
Hampir semua gunungan yang dikenal di Gunungkidul sekarang ini memiliki struktur bentuk bagian seperti itu. Bagian bawah yang digambarkan sangat tipis dan kecil, hampir tidak menarik perhatian adalah lambang dunia fana yang merupakan dunia manusia. Gunungan juga dipakai untuk memulai dan menutup pagelaran pakeliran semalam suntuk.