Fuku Tyookan merupakan Komandan Pasukan Jepang yang bertugas sebagai pembesar setara bupati di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada zaman pendudukan tentara Jepang. Sementara gubernur militer Jepang di Yogyakarta pada waktu itu adalah Koochi Zimmukyoku Tyookan yang menduduki dan berkediaman di Gedung Agung Yogyakarta.
Orang Jepang yang ada di Gunungkidul pada masa pendudukan tersebut sekitar 50 orang, mereka merupakan anggota Ken Pei Tai, semacam Polisi Militer. Komandan dan pejabat sipil Jepang pada masa itu sulit dibedakan rakyat, karena dalam pemerintahan Jepang berlaku sistem komando. Dalam sistem itu bawahan harus benar-benar taat kepada pimpinan.
Fuku Tyookan adalah yang seharusnya bertanggung jawab terhadap kerusakan ekonomi warga Gunungkidul, sebab pemerintah Jepang melalui Fuku Tyookan telah memaksa rakyat melakukan kerja membuat kubu-kubu pertahanan, jembatan-jembatan dan saluran-saluran tanpa imbalan.
Rakyat Gunungkidul tidak hanya dipaksa untuk kerja romusa di wilayahnya sendiri, namun juga diangkut dengan kendaraan-kendaraan militer untuk bekerja di Yogyakarta, juga kota-kota lain bahkan di luar Jawa. Hal ini menyebabkan petani tidak bisa menggarap lahan pertanian.