Kerajinan Batik Gunakan IPAL

Jenis batik yang berkembang di pasar cukup beragam dengan kualitas yang berbeda. Terdapat dua jenis batik, yakni dengan pewarna sintetik dan pewarna alam. Diketahui batik dengan pewarna sintetik memiliki warna yang lebih terang dibanding pewarna alam.
Namun pewarna sintetik dapat menghasilkan limbah yang lebih bersifat berbahaya bagi lingkungan karena sukar terdegradasi, terlebih apabila penanganan limbah cair tersebut kurang memadai. Aspek ramah lingkungan seperti ini menjadi perhatian bagi pengrajin batik.
Seperti yang dilakukan di Daru Batik Collectin, selain lebih banyak penggunaan pewarna alam, Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) yang berada di Kalurahan Tancep, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ini telah menerapkan Instalasi Air Limbah (IPAL).
Sistem IPAL pada proses membatik berkat dampingan dari BRIN kepada Daru Collection. Kini, usaha batik yang jangkauan pasarnya luas tersebut lebih ramah lingkungan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *