IKG Organisasi Perantau Gunungkidul

Ikatan Keluarga Gunungkidul atau disingkat IKG merupakan Organisasi perantau di luar Gunungkidul, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang,  Surabaya, dll. IKG sudah dibentuk 16 Desember 1970 di Jakarta oleh Sukandi SH dan kawan-kawan. Sejarahnya cukup sederhana, yakni lewat arisan. Namun kelamaan ikatan ini memerlukan wadah lebih luas. Maka dibentuklah sebuah yayasan dengan nama Yayasan Guyup.
Kemudian lahir pula sebuah klub sepakbola dengan nama Putra Guyup pada tahun 1982. Ketika itu menurut ketuanya, Sudarmono, memang anggotanya terdiri orang-orang Gunungkidul. Tapi bukan hanya yang berdomisili di Jakarta saja, melainkan meluas di lingkaran Jabotabek. Putra Guyup kemudian mencoba adu nasib masuk anggota Persija Barat.
Ketika Guyup masuk Divisi 1, mulailah merayap prestasinya, bahkan tak tanggung-tanggung menjuarainya. Mereka naik ke divisi utama pada musim kompetisi 1984. Pada waktu itu Putra Guyup sering melakukan latihan di lapangan Segitiga Senayan dengan pelatih Bambang Sucipto, mantan kapten Persija. Putra Guyup pernah menjuarai kompetisi divisi I pada tahun periode 1982-1983.
 Salah seorang pemainnya yang juga top scorer di Kompetisi Persija Barat, Jayahartono yang juga pernah berjaya di Niac Mitra Surabaya. Sampai tahun 1984, Putra Guyup telah berhasil mengadakan semacam pekan olahraga antar anggotanya. Kini IKG telah membuktikan eksistensinya dan lebih luas berperan di bidang pendidikan dengan membangun sebuah yayasan pendidikan Budi Harapan yang berlokasi di Kalimalang Jakarta.
Di bidang ekonomi IKG menyediakan outlet-outlet bagi pengembangan usaha kecil asal Gunungkidul di Jakarta. IKG dibentuk sebagai wadah silaturahmi agar anggota lKG tetap guyub dan kompak. Organisasi ini bersifat terbuka dan bersedia berinteraksi dengan berbagai kalangan yang peduli terhadap pengembangan organisasi dan memiliki kepedulian terhadap pemberdayaan daerah Gunungkidul.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *