Kesenian campursari saat ini menjadi salah satu seni pertunjukan yang cukup digemari oleh masyarakat Jawa. Berbagai acara yang digelar masyarakat, campursari menjadi salah satu pilihan utama sebagai sajian hiburan merakyat. Bahkan tak jarang pelaku seni musik campursari diundang tampil hingga luar kota, bahkan luar negeri. Seiring perkembangan dan meningkatnya permintaan masyarakat, banyak pemain berbakat muncul hingga menjadi seniman kondang.
Berbicara soal campursari, tidak lepas dari nama seorang seniman yakni Manthous. Sang Maestro Campursari itu meski sudah meninggal dunia 10 tahun silam, namun namanya masih cukup dikenal. Bahkan sebagai bentuk penghormatan atas jasa Manthous, pemerintah menetapkan nama salah satu satu ruas jalan di Kapanewon Playen diberi nama Jalan Manthous.
Informasi yang dikumpulkan dari beberapa sumber, bahwa musik campursari seperti yang dikenal saat ini muncul dan lahir di Bumi Handayani. Kebanggaan bagi Gunungkidul lantaran musik campursari kini semakin terkenal, bahkan bermunculan grup campursari di berbagai daerah. Oleh kaerna itu kemudian campursari disebut-sebut menjadi salah satu kekayaan Daerah asli Kabupaten Gunungkidul.