Selain memiliki mitos tujuh KK, Kampung Pitu memiliki tradisi adat yang masih bertahan hingga kini. Tradisi tersebut di antaranya adalah rasulan, tingalan dan bersih makam.
Tradisi rasulan bisa dikatakan sama dengan daerah lain di DIY, namun bedanya rasulan di Kampung Pitu dilaksanakan dua kali setahun.
Tradisi selanjutnya adalah tingalan atau ulang tahun. Ulang tahun di Kampung Pitu mirip dengan syukuran, di mana warga yang ulang tahun memotong beberapa ayam, dan mengundang warga lainnya untuk makan bersama. Yang unik di Kampung Pitu, tidak hanya penduduk lokal yang merayakan ulang tahun, binatang peliharaan, seperti sapi dan kerbau pun merayakan ulang tahun.
Tradisi selanjutnya, yakni bersih makam. Acara ini digelar setahun sekali, beberapa hari menjelang puasa Ramadhan. Makam yang dibersihkan adalah makam sesepuh dari Kampung Pitu yakni makam Mbah Ira Dikrama, yang merupakan orang pertama yang membuka lahan dan memulai kehidupan di Kampung Pitu yang terletak di Padukuhan Tlogo, Kalurahan Ngalanggeran, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.