Masuknya Islam di Kerajaan Mataram dipenuhi dengan konflik dengan Agama Hindu yang disebarkan dari Kerajaan Majapahit. Banyak cerita pelarian Majapahit di Gunungkidul. Selain di Pantai Ngobaran, pelarian dari Keraton Mangkunegaran yang juga keturunan Majapahit diyakini melakukan moksa atau menghilang dari muka bumi di salah satu hutan di Dusun Duren, Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen.
Hutan tersebut adalah Hutan Wonosadi, salah satu hutan konservasi yang juga menjadi adat karena banyak pantangan bagi warga setempat. Sebuah cerita yang sampai sekarang dilanjutkan dengan budaya Nyadran ini berawal dari cerita Eyang Onggoloco bernama Nyi Gading Mas yang melarikan diri sampai sebuah tempat sehingga harus berhenti. Kemudian melihat lahan subur di sisi atas yang di sebut Wonosadi.
Dalam ritual Nyadaran di Hutan Wonosadi ini, seluruh warga makan bersama seperti yang diajarkan Eyang Onggoloco. Banyak masyarakat sekitar yang mengajarkan doa serta hajat di hutan tersebut. mereka meyakini bahwa ada keberkahan Tuhan dengan hutan yang tetap terjaga dan juga rasa tentram usai menyelenggarakan upacara adat Nyadran.
Terlebih lagi, hutan tersebut tetap lestari. Karena ada pantangan untuk tidak menggunakan kayu di hutan tersebut. Hingga kini aneka tanaman langka ada di dalam hutan dengan luas 5 hektar tersebut masih terjaga kelestariannya.
#ayokegunungkidul