Di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, banyak ditemukan peninggalan budaya bersejarah. Selanjutnya peninggalan budaya dari masa klasik seperti candi, masa Islam seperti pesanggrahan, makam, wayang dan yang mewakili masa kolonial berupa bangunan dengan arsitektur lokal yang dipengaruhi oleh karakter arsitektur dari luar, rumah tradisional serta monumen bersejarah. Salah satunya Gunung Bagus.
Gunung Bagus adalah nama sebuah perbukitan dengan tutupan lahan berupa wilayah hutan yang berada di Kalurahan Giring, Kapanewon Paliyan.
Nama Gunung Bagus diyakini oleh masyarakat setempat sebagai sebuah petilasan seorang tokoh pada jaman dulu yang bersemedi sampai akhir hayat dan jasadnya dimakamkan di tempat tersebut.
Secara fisik, kawasan Gunung Bagus terletak di RPH (Resor Pemangkuan Hutan) Giring Kecamatan Paliyan Kabupaten Gunungkidul. Tepatnya berada beberapa ratus meter di sebelah selatan Balai Desa Giring.
Di puncak bukit tersebut terdapat bangunan berupa makam atau petilasan sehingga kawasan juga biasa disebut Pasarean Gunung Bagus. Di pasarean terdapat tiga nisan yang berada di dalam sebuah bangunan rumah dengan luas 8 x 10 meter persegi.
Satu dari tiga makam atau petilasan tersebut adalah Raden Bagus Santiko yang merupakan putra raja Mataram Surakarta, Sri Susuhunan Pakubuwana ke II. Raden Bagus Santiko setelah meninggal dinamakan Bondan Gejawan, karena ia adalah sosok pria yang sangat tampan. Bondan bermakna tampan atau nama yang baik disematkan bagi anak laki-laki. Sedangkan Gejawan dapat diartikan Jawa atau yang memiliki maksud asal usulnya dari Jawa.
#inibaruliburan