Menurut buku sejarah yang sudah kita pelajari semasa di bangku sekolah, bahwa Indonesia telah dijajah beratus-ratus tahun oleh tiga negara berbeda. Di Indonesia sendiri tersebar luas berbagai tempat yang menceritakan bagaimana perjuangan kita melawan para penjajah. Di daerah Gunungkidul juga memiliki tempat yang menjadi saksi bisu dari perjuangan melawan para penjajah, yaitu Gunung Gambar.rnDiketahui dari berbagai literatur, sekitar abad ke 18 Gunung Gambar menjadi lokasi pertapaan seorang Pangeran dari Kraton Surakarta, ia merupakan Putra Pangeran Arya Mangkunegara Kartasura dan Raden Ayu Wulan. Dia bernama Raden Mas Said, yang tak lain merupakan putra menantu Pangeran Mangkubumi, yang dimana Pangeran Mangkubum ini menjadi pendiri Kesultanan Yogyakarta, bergelar Hamengkubuwono I.rnDikabarkan bahwa dahulu Belanda telah menculik Pangeran Arya Mangkunegara dan mengasingkannya hingga wafat, yang membuat Pangeran Samber Nyawa sakit hati. Pergilah ia ke Gunung Gambar, di sana dirinya meminta bantuan Ki Demang Singodikoro.rnTempat ini menjadi tempat wisata ziarah yang hingga kini sering dikunjungi warga, kegiatan yang dilakukan di tempat ini pun para warga memanjatkan doa dan berharap berkah di Petilasan Raden Mas Said. rnDari sejarah inilah Petilasan Gunung Gambar dianggap sebagai salah satu bagian sejarah perlawanan terhadap Belanda, dan memiliki spirit yang digelorakan Pangeran Samber Nyawa ini sangat membekas bagi masyarakat Gunungkidul khususnya di Kecamatan Ngawen. Sehingga masyarakat lokal Ngawen melaksanakan Nyadran untuk mengenang leluhur warga Ngawen.